LOUSIANA - Seorang ahli ilmu komputer di Southeastern Louisiana University menunjukkan bahwa tren penyakit seperti wabah influenza memiliki potensi untuk dimonitor jauh lebih cepat dan lebih murah melalui jaringan sosial seperti Twitter daripada mengikuti metode tradisional.
Sebuah proses yang disebut penderita sindromik menggunakan data yang berhubungan dengan kesehatan yang dikumpulkan untuk mengingatkan para pejabat kesehatan mengenai kemungkinan wabah penyakit, seperti influenza atau penyakit menular lainnya. Teknik ini melibatkan pengumpulan data dari rumah sakit, klinik dan sumber lainnya.
Nah, dengan memonitor jaringan sosial seperti Twitter, peneliti dapat menangkap komentar dari para penderita flu yang mengirimkan melalui pesan status.
"Sebuah layanan microblogging seperti Twitter adalah sumber data baru yang menjanjikan untuk penderita berbasis internet karena adanya volume pesan, frekuensi dan ketersediaan publik," kata Aron Culotta, asisten profesor ilmu komputer, seperti yang dilansir melalui Science Daily, Senin (4/9/2010).
"Pendekatan ini jauh lebih murah dan lebih cepat daripada memiliki data ribuan rumah sakit dan penyedia layanan kesehatan mengisi formulir setiap minggu," tambahnya.
Apalagi laporan-laporan itu memiliki keterbatasan waktu, dan tidak bisa dikerjakan dengan cepat. Dalam penelitiannya, Culotta dan dua asisten siswa menganalisis lebih dari 500 juta pesan Twitter selama periode delapan bulan, mulai Agustus 2009 sampai dengan Mei 2010, dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pemrograman Twitter antarmuka (API).
Dengan menggunakan sejumlah kecil kata kunci untuk melacak tingkat pesan terkait influenza di Twitter, tim mampu memperkirakan tingkat influenza di masa depan.
"Setelah program ini berjalan, itu sebenarnya tidak memakan waktu atau mahal," katanya.
Kelompok Southeastern memperoleh 95 persen korelasi dengan statistik kesehatan nasional yang dikumpulkan oleh CDC. Selain itu, hasilnya sebanding dengan angka yang dikumpulkan oleh Google dengan layanan Trends Flu nya, yang melacak tingkat influenza dengan menganalisis tren dalam istilah permintaan.
Quick Linker
Infolinks In Text Ads
wibiya widget
Total Tayangan Halaman
Pages
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
by : BTF
About Me
Popular Posts
-
Sebuah fenomena aneh muncul sebelum meletusnya Gunung Merapi pada 26 Oktober lalu. Awan di atas Gunung Merapi membentuk gambar mirip kepala ...
-
Konser Metallica di Sidney menuai kontroversi. Seorang bocah perempuan terluka karena terjatuh dari atas panggung karena terkena tendangan s...
-
Profil : Yovie Widianto yang juga motor band Kahitna mendirikan Yovie & the Nuno sebagai proyek sampingannya di tahun 2001. Pada awal...
-
Satu ledakan bintang pada 30 tahun yang lalu di dekat galaksi diduga menciptakan lubang hitam baru, demikian laporan para ahli astronomi, Se...
-
Pro dan kontra tentang bahaya atau tidaknya mi instan bagi kesehatan baru saja lewat. Namun mungkin banyak yang belum mengetahui, bahwa usi...
Followers
Blog Archive
-
▼
2010
(148)
- ► 17 Oktober - 24 Oktober (30)
- ► 10 Oktober - 17 Oktober (15)
-
▼
3 Oktober - 10 Oktober
(14)
- Waspada! Virus 10.10.10 Hantui Komputer
- 1.000 Polisi Amankan Pertandingan Indonesia-Uruguay
- 'Personal Taste' atau 'Still Marry Me'?
- TAYLOR COVERS GLAMOUR MAGAZINE
- Google Chrome 7 Beta Sudah Dirilis
- Aplikasi Lokal Hilangkan Internet Gap di Indonesia
- Aplikasi Ancam Eksistensi Browser
- Virtual Fashion
- Taylor Swift Hentikan Pernikahan Mantan Pacar
- Inilah Alasan RMS Ingin Tangkap SBY
- Twitter Mampu Deteksi Tren Penyakit
- Misteri Kode '19790509' di Virus Stuxnet
- Mariah Carey Rilis 'Oh Santa' untuk Natal
- Rob Pattinson Ingin Bikin Album Sendiri
0 komentar:
Posting Komentar