PERPINDAHAN ibu kota juga banyak terjadi di negara-negara di dunia. Beragam alasan, mulai karena pendudukan asing pada masa kolonial, hingga alasan produktivitas karena beban kota sudah berlebihan.
Perpindahan ibu kota di banyak negara di dunia adalah sesuatu yang wajar. Ada beragam alasan, mulai karena perang atau masalah ekonomi dan pemerataan, hingga beban kota yang sudah berlebihan. Beberapa negara yang harus terpaksa memindahkan ibu kotanya karena dikuasai negara asing diantaranya, Lithuania antara tahun 1918–1940 beribukotakan Kaunas karena ibu kota Vilnius dikuasai Polandia. Kemudian dalam masa perang seringkali ibu kota diduduki musuh dan harus mendirikan ibu kota tandingan atau sementara di kota lain. Hal ini pernah dilakukan Indonesia. Yakni beberapa kali ibu kota Indonesia berpindah antara tahun 1945–1950. Dari Jakarta ke Yogyakarta lalu ke Bukittinggi, Sumatera Barat, sebelum kembali ke Jakarta.
Kemudian Prancis juga pernah melakukan hal serupa antara tahun 1940–1944 dengan ibu kota Vichy. Terkadang, ibu kota negara harus dibagi dengan negara lain karena dikuasai musuh. Seperti Siprus dengan ibu kota Nikosia yang harus dibagi dengan Republik Turki Siprus Utara semenjak tahun 1974. Sementara Kota Berlin yang terbagi antara Republik Federal Jerman dan Republik Demokratis Jerman antara tahun 1949–1990. Meski demikian, beberapa negara memang memberlakukan dua ibu kota yang merupakan pusat kegiatan bisnis dan perdagangan, sedang yang satunya sebagai ibu kota dan kota lain dijadikan sebagai pusat pemerintahan.
Sebagaimana di Negeri Belanda, ibu kota adalah Amsterdam, tetapi kota pemerintahan adalah Den Haag. Di kota Den Haag-lah terdapat perwakilan-perwakilan dari negara asing. Hal serupa juga dilakukan Israel. Ibu kota Israel adalah Yerusalem. Tetapi berhubung kota ini oleh dunia internasional dianggap sebagai sebuah kota internasional, maka Kedutaan Besar negara-negara yang berhubungan diplomatik dengan Israel menaruh Kedutaan Besar mereka di Kota Tel Aviv, kecuali beberapa negara saja. Ibu kota Afrika Selatan adalah Pretoria, tetapi parlemen terletak di Cape Town/Kaapstad. Kemudian ibu kota Republik China di Taiwan yang resmi adalah Nanjing, namun karena kalah dalam perang saudara sehingga Chiang Kai-shek memindahkan pemerintahan ke ibu kota sementara di Taipei, Taiwan.
Terkadang beberapa negara memindah ibu kota mereka karena alasan politik atau ekonomis. Beberapa negara yang pernah memindahkan ibu kota dengan alas dan ini adalah Amerika Serikat (AS), yang memindahkan ibu kota dari New York ke Philadelphia lalu ke Washington, DC. Brasil juga demikian, memindahkan ibu kota dari Rio de Janeiro ke Brazilia. Kazakhstan dari Almaty/Alma Ata ke Kota Astana serta Turki dari Istanbul/Konstantinopel ke Ankara. Bagaimanapun terminologi ibu kota (capital city) memang berbeda-beda penerapannya di setiap negara. Namun, secara prinsip makna ibu kota adalah merujuk pada tempat dimana kegiatan pemerintah dipusatkan.
Umumnya makna ini diberlakukan pada negara-negara federal atau kesatuan. Contoh di Kanada, 10 provinsi di negara itu memiliki ibu kota sendiri, termasuk Quebec City, Toronto,Victoria, dan lainnya. Negara seperti Meksiko, Brasil, dan Australia juga semuanya memiliki ibu kota. Sebagai contoh, enam ibu kota Australia diantaranya, Adelaide, South Australia, Brisbane, Queensland, Hobart, Tasmania, Melbourne,Victoria, Perth,Western Australia, Sydney, dan New South Wales. Di Australia terminologi ibu kota termasuk Canberra dan Darwin ibu kota Northern Territory. Di Republik Federal Jerman, masing-masing konstituen memiliki ibu kotanya sendiri, seperti Wiesbaden, Mainz, Hamburg, Düsseldorf, Stuttgart, dan Munich.
Demikian juga, masing-masing republik Federasi Rusia memiliki ibu kotanya sendiri. Sebuah ibu kota juga merupakan kota utama untuk pusat ekonomi dan intelektual. Seperti yang berlaku di Athena, Beijing, Brussel, Buenos Aires, Kairo, Kopenhagen, Dublin, Lima, Lisbon, London, Madrid, Manila, Montevideo, Mexico City, Nairobi, Paris, Prague, Ancient Rome, Seoul, Stockholm, Tokyo, Wina dan Warsawa. Pemindahan ibu kota biasanya dilakukan guna sebagai pusat pemerintahan yang ditempatkan pada kota pusat penduduk yang sudah mapan. Ada beragam alasan untuk pemindahan ibu kota, seperti kepadatan penduduknya yang sudah berlebihan, atau karena ingin mendapatkan tempat dengan iklim yang lebih baik.
Sebuah kota yang dipilih bukan karena alasan politik, bisa jadi dipilih karena alasan geografi. Sebagaimana yang dilakukan Australia yang memilih Canberra sebagai ibukota karena sebagai bentuk kompromi dan lokasinya terletak antara Melbourne dan Sydney. Hal serupa juga terjadi di Kentucky, sebuah negara bagian Amerika Serikat (AS) yang terletak di bagian selatan AS. Kentucky juga terletak di antara Louisville dan Lexington. Hal serupa juga dilakukan Selandia Baru yang memindahkan ibu kota dari Auckland ke Wellington. Tidak berbeda Ottawa, ibu kota Kanada yang terletak antara Provinsi Quebec dan Ontario. Ketika AS membangun konstusinya yang dimulai pada tahun 1787, pertanyaan tentang di mana ibu kota akan diletakkan mulai muncul.
Beberapa nama kota sempat mengemuka untuk dijadikan calon ibu kota. Seperti Boston, New York City, Philadelphia, Richmond, Virginia, dan lainnya. Namun, tidak ada satupun kota yang bisa mengakui keberadaan kota lainnya. Juga sempat muncul perdebatan di mana dari 13 negara bagian, ibu kota tersebut akan ditempatkan. Dengan situasi ini, kompromi dicapai untuk mendirikan sebuah distrik Federal terpisah dari Amerika, dan ini akan berisi sebuah kota baru bagi ibu kota. Ibu kota kabupaten diberi nama District of Columbia, dan ibu kota Washington didirikan di dalamnya.
Pada tahun 1800, Washington sudah siap menjadi rumah pemerintah federal untuk pertama kalinya. AS merupakan negara dengan pembangunan yang merata. Pusat pemerintahannya berada di Washington DC yang jumlah penduduknya 563 ribu jiwa. Sementara pusat bisnis ada di New York dengan populasi 8,1 juta jiwa, pusat kebudayaan ada di Los Angeles dengan populasi 3,9 juta jiwa. Pusat industri automotif ada di Detroit dengan jumlah penduduk 911 ribu jiwa. Di AS kegiatan tersebar di beberapa kota. Tidak terpusat dalam satu kota sehingga pembangunan bisa lebih merata.
Meski demikian, AS terhitung sukses dalam memindahkan ibu kotanya hingga tingga kali, dari Philadelphia, ke New York City, hingga ke Washington DC sampai sekarang. Sementara Malaysia memiliki Kuala Lumpur sebagai ibu kota secara konstitusional. Namun, administratif pemerintahan telah dipindahkan ke 30 km wilayah selatan, yakni di Putrajaya sejak akhir 1990-an. Sementara parlemen tetap berada di Kuala Lumpur. Sebagai mana ibu kota lainnya, Kuala Lumpur menghadapi masalah kemacetan dan overpopulasi.
Sebagai jalan keluarnya, pada tahun 1999 Malaysia memindahkan pusat pemerintahan ke Putrajaya, sebuah kota baru yang terencana. Kantor perdana menteri juga dipindah ke sana. Meski demikian, Kuala Lumpur tak kehilangan statusnya sebagai ibu kota. Gedung parlemen, pusat ekonomi dan keuangan tetap berada di sana. Putrajaya didirikan atas gagasan Perdana Menteri Malaysia yang berkuasa saat itu, Mahathir Mohammad. Pembangunan kota modern ini dimulai pada tahun 1996 dan diharapkan rampung pada 2010 ini. Nama Putrajaya adalah gabungan dari nama ‘jaya’ dan nama perdana menteri pertamanya, Tunku Abdul Rahman Putra Al Haj. Namun, perpindahan ibu kota dari Rio de Janeiro ke Brazilia di Brasil sering dianggap banyak kalangan sebagai contoh yang gagal.
Pada tahun 1960, Presiden Juscelino Kubitschek, memindahkan ibu kota dari Rio de Janeiro ke Brazilia. Alasan utama pemindahan itu untuk mengembangkan wilayah pedesaan yang terbelakang, menstimulasi pembangunan pertanian, penyebaran penduduk dan pendapatan. Di masa awal, pemerintah begitu susah memindahkan organ-organ pemerintahan. Tahun 2010 ini, Brazilia memperingati 50 tahun menjadi ibu kota. Meski memiliki sejumlah bangunan yang spektakuler Brazilia masih bagai kota tanpa jiwa. Bahkan hingga 20 tahun sesudah perpindahan itu, pemerintah masih harus memberi insentif agar orang-orang mau pindah ke ibu kota baru. Sementara ibu kota Jepang yang sekarang secara de facto berada di Tokyo.
Hingga kini, kedudukan Tokyo sebagai ibu kota Jepang tidak memiliki dasar hukum yang sah. Namun pada praktiknya, Tokyo diperlakukan sebagai ibu kota Jepang dalam penulisan hukum dan undang-undang. Namun, Tokyo menjadi ibu kota Jepang sejak 1868 hingga sekarang. Sebelumnya ibu kota Jepang berpindah-pindah dari Distrik Yoshino, Prefektur Nara (tahun 1336–1348), Kyoto (tahun 1180–1868), Kobe (tahun 1180), dan lainnya. Sedangkan New Delhi adalah ibu kota dari India dan bagian dari wilayah ibu kota nasional Delhi. Wilayah ini merupakan tempat pemerintahan liberal demokrasi terbesar di dunia. New Delhi adalah metropolis terbesar ketiga di India. Awal pendiriannya sebagai ibu kota dari India Britania. Penduduknya berjumlah 10 Juta jiwa.
New Delhi adalah kota yang mudah dijelajahi karena jalan-jalanya dirancang dengan cermat sebelum pembangunan gedung dimulai pada tahun 1903 silam. Jalan raya utamanya adalah Raj Path. India juga memiliki Mumbai adalah ibu kota negara bagian Maharashtra yang merupakan kota dengan penduduk terbanyak di India. Mumbai adalah pusat perdagangan dan hiburan di India, menjadi lokasi berbagai badan-badan keuangan penting. Kota ini menarik imigran karena memiliki peluang bisnis yang besar dan taraf hidup yang tinggi.
Bollywood, pusat perfilman India, juga terletak di kota ini. Bagaimana dengan Indonesia? Banyak kalangan menilai Indonesia tidak memiliki konsep sejak awal untuk membangun sebuah wilayah yang akan dijadikan sebagai ibu kota. Jakarta dipilih sebagai Ibu Kota karena merupakan kota yang dianggap memiliki kesiapan infrastruktur sebagai peninggalan Belanda. Sehingga Batavia-lah yang akhirnya terpilih menjadi Ibu Kota dan berganti nama menjadi Jakarta.
