Quick Linker

Infolinks In Text Ads

wibiya widget

Total Tayangan Halaman


ShoutMix chat widget

Sponsors »

free web site traffic and promotion Blog Advertising - Advertise on blogs with SponsoredReviews.com
SEO Stats powered by MyPagerank.Net
Current Events & News Blogs - Blog Rankings free web site traffic and promotion TopOfBlogs Lifestyle Blogs
Lifestyle blog Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net NIELDEBA
Image by Cool Text: Free Graphics Generator - Edit Image My Ping in TotalPing.com Link Exchange


Increase your back-link numbers and therefore your website's page rank by: 1.Back-links, page rank and keywords ANALYSIS and 2. Back-link rotation exchange rotation system & Google-Bot detection and behavior analysis



Pages

Indonesia Terus Berbenah

Senin, 20 September 2010 0 komentar
INDEKS daya saing Indonesia naik signifikan 10 peringkat pada tahun 2010. Apakah benar Indonesia semakin kompetitif dibanding negara lain? Dalam laporan The Global Competitiveness Report 2010– 2011, Indonesia menempati urutan ke-44, naik 10 peringkat dibanding tahun sebelumnya.

Laporan yang dilansir World Economic Forum (WEF) tersebut mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu negara dengan lompatan perbaikan terbanyak di dunia. Mongolia merupakan negara yang memiliki lompatan kenaikan terbanyak, 18 peringkat, dari sebelumnya berada di posisi 117 menjadi di posisi 99 pada 2010. Disusul Sri Lanka dengan lompatan terbanyak ke-2, dari sebelumnya berada di posisi 79, melompat 17 peringkat menjadi posisi 62 tahun 2010.

Indonesia dalam laporan indeks daya saing 2010–2011 ini berada di posisi 44 dari 139 negara dengan skor 4,43. Menurut laporan yang dilansir WEF (9/9/2010) tersebut, perbaikan indeks daya saing Indonesia ini utamanya didorong oleh semakin sehatnya kondisi makroekonomi dan indikator pendidikan yang membaik. Menurut WEF, Indonesia mampu mengelola lingkungan makroekonomi yang sehat berada di peringkat 34, naik 18 peringkat guna melewati krisis.

Sementara, kebanyakan negara lain mengalami defisit anggaran yang semakin memperparah keadaan. Sebaliknya, Indonesia mampu mengendalikan defisit anggaran. Rasio utang masih tergolong rendah yakni 31% dari produk domestik bruto (PDB), dan penghematan meningkat 31% dari PDB. Selain itu, angka inflasi tahun 2009 menurun menjadi 4,8% yang merupakan setengah dari angka tahun 2008. Lebih dari itu, Indonesia telah memperbaiki semua indikator terkait pendidikan yang masuk dalam penilaian laporan daya saing. Pembenahan tidak hanya dalam bidang ini namun juga indikator di bidang lainnya.

Namun, di sisi lain Indonesia harus memperhatikan kualitas infrastruktur yang dimiliki (peringkat 82), khususnya pelabuhan (peringkat 96), jalan raya (peringkat 84), dan persediaan listrik (peringkat 97). Beberapa indikator yang juga harus diperhatikan adalah bidang kesehatan, seperti insiden kasus tuberkolosa (TBC) dan malaria, angka kematian bayi yang masih termasuk tertinggi di dunia. Bidang lain yang juga cukup memprihatinkan adalah dalam hal kesiapan teknologi (peringkat 91).

Meskipun terjadi kemajuan teknologi cukup cepat, dalam hal penggunaan ICT Indonesia termasuk rendah dibanding dengan penggunaan ICT di dunia. Indonesia hanya meraih peringkat 103. Beberapa temuan penting dalam laporan daya saing global 2010–2011 ini di antaranya, posisi Amerika Serikat (AS) anjlok dua peringkat ke urutan 4, yang digeser Singapura di posisi 3, dan Swedia di posisi 2. Sementara, urutan pertama sebagai negara paling berdaya saing di dunia masih ditempati Swiss.

China semakin memperbaiki posisinya dalam laporan daya saing tahun ini dengan menempati peringkat 27, naik dua peringkat dibanding sebelumnya di posisi 29. Jerman naik dua peringkat ke posisi ke-5, termasuk memimpin negara-negara di kawasan Eropa. Peringkat 6–10 dalam 10 besar adalah Jepang (6) naik dua peringkat dari sebelumnya di posisi 8. Kemudian Finlandia (7) turun satu peringkat dari sebelumnya di peringkat 6. Belanda naik dua peringkat dalam laporan daya saing tahun ini menjadi di posisi 8 dari sebelumnya di urutan 10.

Denmark (9) turun empat peringkat dari sebelumnya di urutan 5 dan Kanada di posisi ke-10, turun satu peringkat dari sebelumnya di posisi ke-9. Beberapa negara Asia lain seperti Taiwan turun satu peringkat ke posisi 13 dari sebelumnya peringkat 12. Korea Selatan anjlok tiga peringkat ke urutan 22 dari sebelumnya di posisi 19. Tidak berbeda Malaysia juga anjlok dua peringkat dari 24 menjadi di posisi 26 tahun ini.

Brunei Darussalam naik empat peringkat menjadi urutan 28 dari sebelumnya di peringkat 32. sedangkan Thailand turun dua peringkat ke posisi 38 dari sebelumnya di posisi 36. Meski posisi Indonesia naik 10 peringkat, masih belum mampu mengalahkan daya saing negara-negara Asia tersebut. Posisi Indonesia berada di atas India yang berada di urutan 51 atau turun dua peringkat dari posisi 49 tahun lalu.

Vietnam berada di posisi 59 atau naik 16 peringkat dibandingkan posisi 75 tahun lalu. Filipina hanya naik dua peringkat ke posisi 85 dari urutan 87 tahun lalu. Dibanding Vietnam dan Filipina, posisi daya saing Indonesia masih lebih baik. Namun, lompatan perbaikan peringkat Indonesia yang 10 peringkat masih kalah dari Vietnam yang berhasil melompat 16 peringkat.

Di antara negara BRIC, selain China yang mampu naik dua peringkat, negara lain seperti Brasil (peringkat 58), India (51), dan Rusia (63) memiliki posisi yang relatif stabil. Beberapa negara Asia yang mampu menunjukkan kinerja kuat adalah Jepang (6) dan Hong Kong (11), masuk dalam daftar 20 besar. ”Para pembuat kebijakan berupaya untuk mengelola kondisi perekonomian saat ini dengan tantangannya, sementara mereka juga harus bersiap agar perekonomian membaik di masa depan dalam karakter landscape yang tidak menentu. Dalam situasi ekonomi global saat ini, menjadi lebih penting bagi negara-negara untuk meletakkan fundamental pertumbuhan dan pembangunan ekonomi,” ujar Pendiri dan Executive Chairman WEF Klaus Schwab. 

Laporan daya saing global diperkenalkan sejak 2004 yang digagas oleh Sala-i-Martin melalui WEF. Laporan ini menilai 12 pilar daya saing, guna memberikan gambaran komprehensif tentang landscape daya saing antara negara-negara di dunia.





English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF
 
NIELDEBA blog's © 2011 - Designed by Blogger Templates Gallery